Sabtu, 29 September 2012

Role Model

Eits! Sebelum kalian berasumsi bahwa saya akan menulis tentang Model, uh huh! Bukan tentang itu ya!

Role Model, yang well, memang kalo yang diartikan cuma 'Model'nya aja, pasti kalian berfikir saya sudah cuci otak disini. Bukan ya, Role model, yang kalau diindonesiakan berarti "Panutan" bisa siapa saja. Yang paling basic sih, ya orang tua. Kedua, guru (mungkin). Dan yang ketiga, khusus buat orang-orang yang imannya gak kuat (cieeee ngomongin iman) adalah teman.

Saya ingin bercerita tentang golongan ketiga, karena saya tahu, sebagian besar kalian pasti cinta dengan orang tuanya, sudah ngerti karakteristik gurunya disekolah, tapi masih juga bingung kenapa yang ketiga harus teman. *terlalu percaya diri

Ilmu lama sih sebenarnya, mengapa teman adalah orang yang menjadi guru kita selain orang tua dan guru. Alasannya sederhana : Seseorang cenderung dekat dengan temannya.


Teman-teman yang biasa dijadikan role model (biasanya) memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Nyadar Diri
Pasti mikir deh, kok nyadar diri? Ya iyalah, kamu boleh cantik, boleh pinter, boleh kaya, boleh apapun, tapi kamu nggak nyadar kalo kamu punya itu, pasti kamu nggak jauh-jauh jadi seseorang yang di-role-model-i (bagaimana kalau istilah ini kita sebut ModelliModella? Ngalih pang nulis 'di-role-model-i')
Oke, you're following me? Lanjuuutt~

2. Cantik/Ganteng
Ini nih, golongan orang yang paling banyak pengikutnya, terutama di Indonesia. Entah apa sugestinya, apakah dengan kamu ngikut orang yang good looking nanti mukamu yang jelek itu juga bisa keciprat good looking-nya si doi, ngga ngerti deh. Kalo saya pribadi yang berpendapat, pengikut golongan ini adalah orang-orang yang, kalo nggak berdompet tebal tapi bad looking, ya frustasi. Kenapa? Soalnya, manusia berparas malaikat (dan mulailah lebaynya) ini biasanya dan pasti berada di kelompok anak-anak gaul.
Soal frustasi, well, contoh terbaik yang bisa saya beri adalah, lihatlah artis. Bagaimana sikapnya, tuturnya, and don't mention parasnya! Kemudian, perlahan-lahan aja biar nggak shock, lihatlah fansnya. Again, bagaimana sikapnya, tuturnya, dan... (aduh, saya nggak sanggup mau menyatakan) parasnya.
(pasti sekarang ada yang lagi ngelempar batu ke laptopnya kyahahaha XD)

3. Pintar
Golongan kedua yang biasa berpengikut banyak, tapi sayang kayaknya sih ngga nyadar, adalah anak-anak pintar. Golongan ini, sebenarnya bahkan tidak berkehendak diikuti. Yang menjadi pengikut pun, sebenarnya nggak niat ngikutin. Cuma, berhubung dia rada 'kurang' dalam hal pelajaran, jadi ya...

4. Kaya
Ini 'kaya' secara materi loh ya, bukan ngomongin yang 'menyerupai', bukan!
Golongan ini biasa diikuti karena hartanya, materinya, makanya kasihan banget. Tak jarang orang-orang di golongan ini dimanfaatkan, walaupun banyak juga sih yang nyaman-nyaman saja selama mereka memiliki teman. Wallahu 'allam.

5. Religius
Nah, kalo yang ini, adalah orang-orang yang hanya akan diikuti oleh orang-orang yang dapet hidayah aja. Makanya walaupun pengikutnya sedikit, tapi persaudaraannya mameeeenn!! Kuat sangaaaaddd :0
Entah gimana caranya, tapi saya pribadi berasumsi mereka dilindungi Allah sih. Dan tolong jangan tanya buktinya. Udah banyak, dan mungkin kalau diceritakan bisa dua judul sendiri. Apa? Mau diceritain? Yayaya, nanti ya, kalau saya ada waktu luang *sok sibuk

6. Bakat Natural
"Selalu masukkan sesuatu yang tidak terduga" kata saya, pada saya. Disadari atau tidak, orang-orang digolongan ini, exist. Mereka memang punya bakat, wibawa lah minimal, untuk membuat seseorang feel mesmerized dan akhirnya megikuti mereka. Mereka, punya auranya sendiri. Jadi, gak perlu cantik, gak perlu kaya, cukup dengan perbuatan dan kata-kata, orang bisa manut sama dia! Pernah gak menjumpai orang-orang digolongan ini?

Well, banyak sebenarnya siapa-siapa dan dengan karakteristik yang mana mereka bisa dijadikan sebagai role model, cuma berhubung yang nulis lagi males mikir, jadi yang ada aja dulu ya :p
Nah, dari role model ini, akan terlahirah generasi manusia ModelliModella seperti keterangan dibawah:

1. ModelliModella Akut
Gak usah muna, gak usah nyangkal, terutama buat kalian yang masih ber-'inggih' ria dengan teman-temannya, berarti kalian adalah tipikal orang yang belum bisa mandiri. Kemana temannya pergi, pasti kalian ada disana. Ibarat pinang dibelah, tapi nggak kebelah (bisa bayangin nggak sih?)
Orang-orang di golongan ini, adalah tipe orang yang mudah banget buat dipengaruhi, sekaligus dimanfaatin. Lagi-lagi, nggak usah muna. Manggut aja kalo memang iya.
Kerjaannya nggak jauh-jauh dari temannya. Literally. Ya kayak pinang dibelah terus nggak kebelah itu tadi. Karakteristiknya, suka bilang iya tentang apapun, selama temannya yang ngomong, pasti punya kemampuan ngintil yang bagus, ribut, dan hobi galau.
Buat tipe orang seperti ini, saranku yang pertama jelas, MOVE ON, MAAN! Buat apa sih jadi pengikut kalau bisa jadi pemimpin? Miapah? :/ (maaf sedikir lebay)
"Jangan gantungkan hidupmu pada siapa pun, walau sedetik"

2. ModelliModella Dadakan
Ini tipe ModelliModella yang bisa kita jumpai paling banyak saat pertandingan bola atau racing, pokoknya olah raga yang banyak perdebatan siapa yang menang deh. Orang-orang yang jadi fans dadakan? Nah, merekalah garda depannya.
Karakteristik utama manusia-manusia di golongan ini adalah, jelas tidak memiliki pendirian, terkesan plin plan dan biasanya nggak punya manajemen waktu yang baik (gausah tanya darimana bisa dihubungkan dengan manajemen waktu, cukup tanya dirimu, bener nggak tuh?)
Satu kata deh buat golongan ini, "Urus aja dirimu sendiri, baru orang lain. Jangan dibalik. Dan kalau masih tanya kenapa jangan dibalik, berarti kau juga masuk ke golongan ketiga. Selamat ya"

3. ModelliModella Ogah-ogahan
Tanpa banyak basa basi, golongan ini diperuntukkan khusus untuk orang-orang yang (how can i say this nicely?) kurang pintar. Orang-orang disini biasanya adalah pengikut orang pintar, ya karena itu tadi, mereka adalah kebalikan dari orang pintar.
Ciri-cirinya adalah, selalu manggut dengan apapun yang juga menunjukkan kalau mereka tidak memiliki tujuan hidup, berisik, most likely to be the clown of the class, jelas tidak disiplin, 'shortcut-thinking', dan tidak memiliki kemampuan yang sufficient (see? bahkan untuk mendapatkan sufficient saja sulit).
"Maka sehina-hinanya manusia adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan"
Beware, for anyone who meet this kinda people. They're more dangerous than a Megatron or even Voldemort. *penulis tak mampu berkata-kata


Oke, saya rasa sudah cukup. Maaf buat yang laptop atau komputernya rusak abis dilemparin batu gara-gara gak terima. Dan double maaf juga kalau kalian lagi ada di warnet, yang berarti kalian harus ganti rugi PC-nya :p
Nggak dong ya, saya harap kalian tidak semarah dan sebego itu. Oke, sekian terima kasih. Mohon maaf sekali lagi, kalau ada salah-salah kata. Saya hanya berusaha menjadi satu dari sedikit orang Indoesia yang masih menjunjung kejujuran dan transparansi disini.
Kebebasan berpendapat, demokrasi, kan? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar